Postingan

Aku Menulis Seperti Angin Berhembus Di Telinga

Aku menulis, seperti masuk ke dalam jurang aksara Dalam, hingga sesak tenggorokan terasa Angin membawa hembus nafas kenangan memilukan Bersama kawan seperjuangan, mencari arti rasa dalam tiap aksara Aku menulis, hingga lelah menangis  Mengukir setiap senang dan sedih, yang kini senang pun menyedihkan  Tak dibersamai kawan seperjuangan adalah hampa Biasanya, berbagi cerita seperti obat, candu Aku menulis, apa-apa yang menyesakkan dan menyisakan di dalam dada Menjadi sok puitis adalah jalan ninja Padahal, pecah tangis benar-benar ada Terisak, sakit, bercerita pada angin yang kurasa menghadirkan sosoknya Aku menulis, menitipkan pesan Pada kawan yang jauh mencapai tujuan Menyedihkan diri mengapa miliki hati yang runyam, rapuh pada kenangan Mengaburkan rindu yang masih dan akan terus datang, pada kawan seperjuangan -Pena Biru- 21 Juli 2025

Berat Rasa

Berat... Meletakkan rindu di tenpat paling tersembunyi Kala terang ditutup riang Kala petang ditutup muram Berat... Mengantongi sekecil-kecilnya kenangan  Membawanya dengan hasrat ingin dimusnahkan Debur ombak mengusik, semakin kutelisik ternyata rindu membisik Berat... Mengurangi yang besar Membiasakan yang benar Melakoni yang sukar  Berat... Kepalaku berisik, buat semakin terusik  Ada tawa terbahak di pikiran Sendu melagu di telinga -Pena Biru-

Berhenti

Apabila dalam perjalanan itu merasa lelah, rehat sejenak kemudian lanjutkan Tak ada yang salah dengan rehat sejenak, melepaskan lelah, memberikan ruang bersantai  Ada kalanya egomu diberi makan Bukan hanya memberikan "iya" pada setiap sepihaknya keputusan  Lanjutkan dengan hati yang lapang dan damai  Otak dan hati biar jalan seirama Namun, pastikan tidak salah tujuan  Pabila salah, berhenti dan segerakan  Jangan berlarut kau biarkan Karena untuk kembali, kau butuh waktu dan hati yang lebih lapang dalam perjalanan - Pena Biru -

Melagu Sendu

Sore muram, langit abu-abu  Disana gadis itu tersenyum sendu Kian banyak memori yang membeku  Kini harus dilebur dipaksa waktu  Entah mengapa rasanya pilu  Binar matanya pudar Wajahnya pucat membeku  Riang tawanya sirna, hanya senyum sekedar  Ia dan perpisahan adalah musuh bebuyutan  Saling meniupkan badai satu sama lain tanpa alasan Sedari dulu, banyak pesan yang didengar Bahwasanya, temu adalah semu, akhirnya bubar Menumbuhkan cinta kasih adalah sulit  Karenanya, terkadang ragu untuk menyelam sampai ke palung  Apakah ada penawar sakit? Sakit yang entah bagaimana, tak seperti hujan membutuhkan payung  Tak tahu menahu apa bentuk lain dari patah, selain tangis dan amarah  Sore menjadi sendu, senja menjadi kelabu  Berteman dengan pilu adalah fase yang harus dilalui  Biarkan nyaman membersamai hati  -Pena Biru-

Puan Si Penipu

Puan kebingungan pahami mau hati Ingin maju bohongi hati Mundur tak yakini  Seperti semesta tak restui  Hati runtuh bersama dengan mimpi Biar merindu terus membelenggu, pada hati yang berselimut semu Lepas biar tak terus menyakiti Puan si penipu, tengah menangis tersedu Paksakan lupa pada apa-apa yang lekat -Pena Biru-

Puan dan Waktu

Puan Pandai berkhayal, apa-apa dilamunkan  Sulit menyuka karena mencari yang seirama Sedikit melantunkan ayat-ayat  Diam, di sudut ruang gelap menjadi penghayat Waktu yang tepat adalah jawabnya  Puan terus menggerutu kala hujan Meneriaki bulir demi bulir airnya sampai bosan Lelah, merebah di atas dipan keras  Mulai menenangkan dengan menulis di secarik kertas Lagi-lagi ia temui Waktu yang tepat ialah jawaban pasti -Pena Biru- 

Bagian Penting Dalam Alur Cerita

Pada secarik kertas kutulis sedikit alur cerita Kau menahu tentang apa-apa yang kulangitkan Menahun sudah, kukira lapuk Nyatanya diterima karena terus dipupuk Kau menahu tentang apa-apa yang berantakan Kukira kan terus berceceran  Nyatanya ditata sebagaimana mestinya langsung dari Tuhan Betapa pilu bila ingat bahwa pentingnya seorang engkau dalam cerita Menuliskan apa-apa yang harusnya bisa tersampaikan Pada kenyataan yang diterima, hanya harap besar kau baca satu persatu hagia Bagiku berbagi ketenangan denganmu adalah kewajiban  Untuk alm.mas yi... Nyata atau tidaknya sosokmu akan selalu menjadi bagian penting dalam cerita 18 des 2023