sepetik cerita part 2
1 bulan setelah perdebatan itu mereka kembali bertemu dan masih membahas masalah yang sama
P : "bagaimana dengan temanmu itu? kalian semakin intensif berkomunikasi dan bertemu kan? sampai-sampai teleponku jarang kau angkat. pesanku yang kau balaspun sesingkat itu"
L : "entah apa yang ada di otakku akhir-akhir ini, aku sering mengesampingkanmu dengan semua urusanku"
P : "urusanmu termasuk dengan temanmu itu?"
L : "aku mohon, jangan kau berpikiran negatif seperti ini, aku lelah mendengarnya"
P : "apa kau juga lelah dengan cerita kita? yang kau sendiri pernah berkata bahwa hubungankita ini limited, tak semua orang dapat mejalaninya. tapi kenyataannya? kau tak hanya meneteskan tinta hitam, tapi kau sengaja melumurinya dengan tinta itu"
|L : "aku tak memiliki hubungan spesial apapun dengannya. kami hanya intensif berkomunikasi. memang aku akui, komunikasi yang kami lakukan lebih intensif ketimbang komunikasiku denganmu"
P |: "lalu apa maksudmu mengesampingkanku dan mengutamakannya? apa hubungan ini tak lagi bermakna di hatimu? aku cemburu, cemburu yang membabi buta"
L : "sikapmu membuatku sungkan dengannya. cemburumu tak terbendung"
P : "bagaimana aku bisa santai menghadapi ini? jelas-jelas kau terlihat bahagia sejak bertemu dengannya, sedangkan aku gelisah memikirkanmu"
L : "baiklah aku akui, aku tak ingin menyiksamu dengan masalah ini. aku menyukainya. aku nyaman dengannya. tak tau ku harus melakukan apa dan menyalahkan siapa"
P : "kau tak tau harus menyalahkan siapa? salahkan dirimu, kenapa kau tak bisa jaga hatimu? padahal kau yg selalu menyemangatiku dan meyakinkanku akan hubungan kita dan jarak dicerita kita. tp apa ini akhirnya?"
L : "benar-benar menyesal aku telah memiliki rasa ini. tapi percayalah, kau yang selalu ku cinta"
P : "cukup, jangan katakan cinta! pergi saja kau dari hidupku. apabila hubungan seperti ini saja kau tak bisa jaga hati dengan baik. cukup sakit, cukup perih yang kurasakan. aku terlalu mencintaimu. tp apa seharusnya cintaku dibalas dengan dusta? aku lelah, aku pernah katakan sebelumnya bahwa aku iri dengan teman-temanku dan hubungan mereka. tp kau selalu meyakinkanku dan aku pun merasa yakin. namun sekarang ini adanya, kau ... pergilah dan jangan pernah menengok hubungan ini. cari cinta yang lain. biarkan aku mengobati perihku sendiri"
L : "aku benar-benar menyesal dengan apa yang ku lakukan padamu, percayalah aku takkan mengulanginya. aku akan hapuskan tinta hitam di kanvas kita. aku tak mungkin bisa melupakan semua cerita indah yang telah terukir. mungkin aku hanya lelah dengan kesendirianku disini tanpamu disampingku. mungkin aku sedikit bosan"
P : "kau lelah, kau bosan, lalu apalagi? cukupkan saja ceritamu itu. cerita yang dulu selalu aku banggakan"
L : "baiklah, demi melihatmu tersenyum aku akan pergi, mungkin kau akan memiliki cerita yang lebih indah dibandingkan cerita kita. hanya maaf yang dapat ku ucap"
P : "pergilah, karna aku takkan ingat apapun tentang kau dan kita"
*karena masalah yang ada di otakku semakin kompleks, jadi bingung milih alurnya gimana. jadi aku kasih alur sad ending aja hahaha lain kali bakal cari alur yang lebih oke deh karena ini cerita pertama haha ditunggu komentarnya.....
P : "bagaimana dengan temanmu itu? kalian semakin intensif berkomunikasi dan bertemu kan? sampai-sampai teleponku jarang kau angkat. pesanku yang kau balaspun sesingkat itu"
L : "entah apa yang ada di otakku akhir-akhir ini, aku sering mengesampingkanmu dengan semua urusanku"
P : "urusanmu termasuk dengan temanmu itu?"
L : "aku mohon, jangan kau berpikiran negatif seperti ini, aku lelah mendengarnya"
P : "apa kau juga lelah dengan cerita kita? yang kau sendiri pernah berkata bahwa hubungankita ini limited, tak semua orang dapat mejalaninya. tapi kenyataannya? kau tak hanya meneteskan tinta hitam, tapi kau sengaja melumurinya dengan tinta itu"
|L : "aku tak memiliki hubungan spesial apapun dengannya. kami hanya intensif berkomunikasi. memang aku akui, komunikasi yang kami lakukan lebih intensif ketimbang komunikasiku denganmu"
P |: "lalu apa maksudmu mengesampingkanku dan mengutamakannya? apa hubungan ini tak lagi bermakna di hatimu? aku cemburu, cemburu yang membabi buta"
L : "sikapmu membuatku sungkan dengannya. cemburumu tak terbendung"
P : "bagaimana aku bisa santai menghadapi ini? jelas-jelas kau terlihat bahagia sejak bertemu dengannya, sedangkan aku gelisah memikirkanmu"
L : "baiklah aku akui, aku tak ingin menyiksamu dengan masalah ini. aku menyukainya. aku nyaman dengannya. tak tau ku harus melakukan apa dan menyalahkan siapa"
P : "kau tak tau harus menyalahkan siapa? salahkan dirimu, kenapa kau tak bisa jaga hatimu? padahal kau yg selalu menyemangatiku dan meyakinkanku akan hubungan kita dan jarak dicerita kita. tp apa ini akhirnya?"
L : "benar-benar menyesal aku telah memiliki rasa ini. tapi percayalah, kau yang selalu ku cinta"
P : "cukup, jangan katakan cinta! pergi saja kau dari hidupku. apabila hubungan seperti ini saja kau tak bisa jaga hati dengan baik. cukup sakit, cukup perih yang kurasakan. aku terlalu mencintaimu. tp apa seharusnya cintaku dibalas dengan dusta? aku lelah, aku pernah katakan sebelumnya bahwa aku iri dengan teman-temanku dan hubungan mereka. tp kau selalu meyakinkanku dan aku pun merasa yakin. namun sekarang ini adanya, kau ... pergilah dan jangan pernah menengok hubungan ini. cari cinta yang lain. biarkan aku mengobati perihku sendiri"
L : "aku benar-benar menyesal dengan apa yang ku lakukan padamu, percayalah aku takkan mengulanginya. aku akan hapuskan tinta hitam di kanvas kita. aku tak mungkin bisa melupakan semua cerita indah yang telah terukir. mungkin aku hanya lelah dengan kesendirianku disini tanpamu disampingku. mungkin aku sedikit bosan"
P : "kau lelah, kau bosan, lalu apalagi? cukupkan saja ceritamu itu. cerita yang dulu selalu aku banggakan"
L : "baiklah, demi melihatmu tersenyum aku akan pergi, mungkin kau akan memiliki cerita yang lebih indah dibandingkan cerita kita. hanya maaf yang dapat ku ucap"
P : "pergilah, karna aku takkan ingat apapun tentang kau dan kita"
*karena masalah yang ada di otakku semakin kompleks, jadi bingung milih alurnya gimana. jadi aku kasih alur sad ending aja hahaha lain kali bakal cari alur yang lebih oke deh karena ini cerita pertama haha ditunggu komentarnya.....
Halah kok sitik, dudul seneng banget gawe cerita tentang LDR. Plis deh marai galau T.T
BalasHapusGa cuma LDR kok wkwkk baca kisah selanjutnya ya ^^v
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus