Tercekat
diam...
hirup nafas sedalam-dalamnya
ternyata sulit, kutercekat
apa yang tengah dihempaskan ke dalam hati?
sakit, namun apa?
ego dalam kepala tak henti meraung
lara hati terus mengaduh
sepahit inikah?
tak ada kata ringan pada perpisahan
tapi tak pula mampu jelaskan
apa-apa yang tengah terjadi
seperti tercabik, terkoyak
habislah sudah kesadaran ini
betapa kumengaduh, takkan ada jawab
sekeras apapun tangis, takkan ada kelegaan
sekali lagi kutercekat
-Pena Biru-
Komentar
Posting Komentar