Suatu malam biru, masih hari itu yang melagu di kepalaku. Tak habis merindu, mengagumi hingga terpaksa menyudahi. Saling adalah hal ternyaman yang membuat jantung berdegup kencang. Saling merindu, saling mendamba, saling mengasihi, saling mengagumi. Rasa tak menentu kala kudengar titipan rindu yang sengaja ditinggalkan. Kau titip satu untukku, agar selalu dan terus merindu. Teramat lucu, kau mengagumi dalam diam sekian waktu. Mengapa tak sedari dulu? Semua terasa terlambat, padahal kau ingat bagaimana, mengapa dan apa yang membuat kagum tercekat. Ingat kembali, setiap hujan yang kita lewati. Setiap janji yang belum ditepati. Ya, seingatku kita tak pernah melakukan swafoto untuk mengabadikan kebersamaan. Entah, karena telalu malu atau melupa selalu karena setiap pertemuan diburu waktu. Sedikitpun tak terucap sesal. Karena selalu dan masih tersimpan rapi di memori kepala pun hati. Sekian lama waktu berlalu, setiap hujan yang turun di ujung mata, selalu membawa rindu